Janji Mama
Sudah beberapa hari ini, Nisa merengek-rengek minta dimandikan oleh ibunya, Ana. Sang ibu dengan gusar selalu menolak permintaan putri semata wayangnya itu dan berjanji akan memandikan Nisa kalau sudah tidak repot. Setiap hari, Ana sangat sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor. Apalagi siang nanti dia akan membuka cabang baru kantor yang dia pimpin. Dengan wajah kecewa, Nisa dimandikan oleh Mbak Sari, pramusiwi di rumahnya selama ini.
Sore tadi Ana mengendarai mobilnya menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi. Baru saja Mbak Sari memberitahunya kalau suhu badan Nisa panas sekali dan sempat kejang-kejang. Sekarang Nisa dirawat di ruang IGD.
"Nak, sekarang Mama menepati janji ya. Mama mandikan kamu lho, Nak," ujar Ana terbata-terbata sambil mengusap-ngusap tubuh Nisa yang telah terbujur kaku.
_febry suprapto_
Bondowoso, 140720
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
semoga kita jauh dari keadaan yang diceritakan di atas.
Menyedihkan Pak Ustadz... Amanatnya dapet, manfaatkan waktu bersama anak.
Sedih mas, itu penyesalan terbesar ibunya
Ya Allah beri kami kesempatan menjadi orang tua yang bijak kepada anak anak.
Penyesalan selalu datang diakhir ya mas..Cerpen ini sebagai pembelajaran buat kami ibu-ibu..
Baru menyesal setelah semuanya berakhir, seorang ibu telah meninggalkan kewajiban utamanya
Terenyuh. Yah, biasanya penyesalan selalu datang terlambat! Keren banget, pak!